MANAGEMEN PENGENDALIAN MUTU, TEPAT BIAYA, TEPAT MUTU, TEPAT WAKTU (MUH. RAHMAN ANSORI 417110021)

1. MANAGEMEN PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian Mutu Sunting
Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:

1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.

2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.

3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.

Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.

Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.

Pengendalian Mutu Total (Total Quality Control) Sunting
"Pengendalian mutu total", disebut juga sebagai manajemen mutu total, merupakan suatu pendekatan yang melampaui teknik-teknik pengendalian mutu statistik biasa dan metode-metode peningkatan mutu. Pendekatan ini menyiratkan gambaran secara lengkap dan evaluasi ulang dari spesifikasi-spesifikasi dari produk, tidak hanya mempertimbangkan fitur-fitur terbatas yang dapat diubah-ubah dalam produk sebelumnya. Jika spesifikasi asli tidak mencerminkan persyaratan mutu yang benar, maka kualitas dari spesifikasi tersebut tidak dapat diinspeksi atau (bahkan) diproduksi menjadi produk. Misalnya, desain dari sebuah bejana tekan harus mencakup tidak hanya material dan dimensi, tetapi juga bagaimana tentang pengoperasiannya, dampak penggunaannya terhadap lingkungan, faktor-faktor keamanan, keandalan dan persyaratan-persyaratan kemampu-rawatan, dan dokumentasi dari temuan-temuan tentang persyaratan-persyaratan tersebut. Manajemen Mutu Total/ Total Quality Management (TQM) mengacu pada metode manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dalam organisasi bisnis. TQM adalah pendekatan manajemen yang komprehensif yang bekerja horizontal di seluruh organisasi, yang melibatkan semua departemen dan karyawan, dan memperluas baik ke "belakang" maupun ke "depan", termasuk bagi para pemasok dan klien. TQM hanya salah satu dari banyak akronim yang digunakan untuk menamai sebuah sistem manajemen yang berfokus pada mutu. Akronim lainnya termasuk CQI (Continuous Quality Improvement/ Peningkatan Putu Berkelanjutan), SQC (Statistical Quality Control/ Pengendalian Kualitas Statistik), QFD (Quality Function Deployment), QIDW (Quality in Daily Work/ Kualitas dalam Pekerjaan Sehari-Hari), TQC (Total Quality Control/ Pengendalian Mutu Total), dll. Seperti halnya pada sistem-sistem diatas, TQM menyediakan kerangka-kerangka kerja untuk menerapkan produktivitas yang lebih berkualitas dan inovatif secara efektif yang dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing organisasi .

Pengendalian Mutu dalam Manajemen Proyek Sunting
Dalam manajemen proyek, kontrol mutu membutuhkan seorang manajer proyek dan tim proyek untuk memeriksa pekerjaan yang telah dicapai untuk memastikan keselarasan antara pekerjaan yang telah terselesaikan dengan ruang lingkup proyek. Dalam praktiknya, pekerjaan-pekerjaan proyek biasanya memiliki tim khusus pada sistem pengendalian mutu yang berfokus pada daerah ini.



2. TEPAT BIAYA

Setiap perusahaan atau bisnis pasti tidak pernah lepas dari biaya. Biaya merupakan uang atau jenis transaksi yang keluar sifatnya mengurangi keuntungan sebagai manfaat perusahaan sendiri.

Seperti biaya operasional, alat tulis kantor, dan lain sebagainya. Hal ini membuat harus memiliki proses pengendalian biaya yang baik agar tidak terlalu melambung dan tetap efisien.

Jenis Tahapan Pengendalian Biaya
Untuk melakukan pengendalian biaya di suatu bisnis atau perusahaan, tergantung pada besar kecilnya perusahaan tersebut. Selain itu, perlu dilihat juga besar kecilnya proses produksi perusahaan serta biaya lainnya yang berupa manfaat.

Kemudian, Anda dapat melakukan evaluasi biaya untuk anggaran biaya di periode berikutnya. Adapun jenis proses tahapan pengendalian biaya bisnis seperti berikut:

1. Pengawasan Fisik
Kegiatan perusahaan dalam pengawasan yang bersifat secara langsung. Pengawasan ini dilakukan langsung oleh pimpinan atau pemilik perusahaan.

Pimpinan perusahaan memiliki kemampuan yang memadai untuk bisa merencanakan dan mengendalikan kegiatan semua perusahaan.

2. Catatan Akuntansi
Bagi perusahaan yang sudah berkembang, pimpinan perusahaan tidak lagi turun tangan secara langsung. Melainkan pengawasan dilakukan melalui catatan historis untuk perencanaan kegiatan dari periode ke periode.

Pengendalian ini dapat dilihat dari perbandingan catatan historis dari tahun ke tahun.

3. Anggaran Statis dan Biaya Standar
Pimpinan atau pengelola bisnis memerlukan anggaran dan biaya standar sebagai alat untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatannya.

Setelah itu, pimpinan perusahaan atau pengelola bisnis dapat memperbaiki sistem perencanaan dan pengendalian kegiatan dengan membuat anggaran statis dan biaya yang sederhana.

4. Penerapan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
Setiap perusahaan besar biasanya sudah membagi ragam kegiatan berdasarkan tanggung jawabnya . Perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan dijalankan dengan mengembangkan anggaran untuk tiap pusat pertanggungjawaban.

Prestasi & tanggung jawab manajer pusat dinilai dengan cara membandingkan anggaran yang telah direncanakan dengan realisasinya. Tidak hanya itu, tiap manajer pusat juga dinilai berdasarkan hal-hal yang mereka kendalikan.

5. Anggaran Fleksibel dengan Biaya Standar
Pada prosesnya, kapasitas yang direalisasikan seringkali menyimpang dari kapasitas yang direncanakan. Maka cara perencanaan dan pengendalian kegiatan perusahaan kemudian diperbaiki dengan mengembangkan anggaran fleksibel dengan biaya standar.

Anggaran fleksibel dibuat untuk berbagai tingkat kapasitas yang direncanakan, sehingga anggaran ini menyediakan tolak ukur prestasi yang mendekati kapasitas sesungguhnya yang dicapai.

Baca juga: Purchase Order Sebagai Laku Bisnis Lebih Profesional

Pengendalian Biaya
Sumber: iStock
Cara Menerapkan Pengendalian Biaya
Menyusun Anggaran Pengeluaran
Membuat anggaran sederhana untuk estimasi pengeluaran usaha atau bisnis Anda. Seperti kebutuhan listrik, air, dan operasional lainnya.

Kemudian diakumulasikan tiap bulannya hingga menemukan total anggaran satu tahun. Estimasi-estimasi yang sudah disusun akan menghasilkan gambaran arus kas bisnis Anda.

Evaluasi Anggaran dan Realisasi Secara Periodik
Setelah mendapatkan catatan anggaran pengeluaran yang ada, Anda dapat membuat perbandingan antara estimasi anggaran yang dibuat dengan biaya nyata yang dikeluarkan. Anda pun dapat memperbaiki anggaran untuk periode-periode berikutnya.

Dengan demikian, operasional bisnis dapat berjalan dengan efisien jika antara anggaran dan realisasi sama atau realisasi lebih rendah dibandingkan anggaran.

Mencari Alternatif Sumber Bahan Baku Berharga Kompetitif
Dengan melakukan penyusunan anggaran serta evaluasi anggaran, Anda dapat mengetahui apakah perusahaan dapat menggunakan sumber bahan baku lain dengan harga yang lebih kompetitif di bisnis Anda.

Namun pastikan penggunaan bahan baku tersebut mempunyai mutu sama atau lebih baik dengan bahan baku sebelumnya. Manfaatkan program diskon atau loyalitas pelanggan yang ditawarkan supplier bahan baku Anda untuk menghemat biaya dan meningkatkan profit.

Cerdik Berinvestasi
Keputusan yang tergesa-gesa dalam melakukan investasi dapat mengganggu flow keuangan usaha Anda. Maka dari itu Anda harus cerdik dalam mengambil keputusan dalam berbagai aspek, seperti saat harus membeli bahan baku, membeli peralatan operasional, dan lainnya yang bersifat investasi.

Sebagai kesimpulan, Anda bisa melihat bahwa biaya bisnis yang terlalu mahal akan memperkecil laba Anda atau bahkan mengalami kerugian. Bila kerugian terjadi, modal pasti berkurang untuk menutupi biaya kerugian yang terlalu besar.

Jadi, sebagai pebisnis atau pengelola usaha, Anda dituntut untuk mampu mengendalikan biaya bisnis tersebut dengan beragam cara cerdas agar tetap fit mendapat keuntungan besar tanpa mengganggu operasional perusahaan.



3. TEPAT MUTU

Mutu atau kualitas pengertiannya sama. Dahulu yang populer adalah kata mutu dan bermutu, nilai dan bernilai (bahasa Indonesia), sekarang kualitas dan berkualitas. Kualitas adalah kata serapan dari bahasa Inggeris “quality”. Pernah juga disebut kualitet serapan dari bahasa Belanda. Pada paparan ini menggunakan kata mutu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian mutu dan nilai adalah sebagai berikut:

Mutu (n) adalah ukuran baik buruk suatu benda, kadar, taraf, derajat. Bermutu (v) mempunyai mutu.

Nilai (n) adalah banyak sedikitnya isi, kadar, mutu. Bernilai (v) mempunyai nilai.

Sifat atau ciri yang membedakan suatu produk dengan produk lain disebut kriteria produk disebut juga mutu. Penyusunan kumpulan kriteria produk akan menghasilkan suatu konsep mutu.

Konsep mutu harus dibakukan (distandardisasi) sebelum dilaksanakan (diimplemen-tasikan) [Arpah, 1993: 2].

Pengertian lain tentang mutu adalah paduan sifat-sifat barang atau jasa, yang menun-jukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, baik kebutuhan yang dinyatakan ecara tersirat maupun yang tersurat.

Mutu yang dipaparkan berikut merupakan suatu ketentuan yang diberlakukan pada kegiatan suatu proses produkasi.

1) Mutu

Istilah mutu pada umumnya digunakan dalam dua arti yaitu:

(1) Pertama, sebagai penampakan (standar of performance). Bila berbicara tentang produk, istilah mutu digunakan untuk membedakan suatu produk dengan produk lain.

(2) Kedua, penekanan dengan perbedaan dalam proses pembuatan yang ditujukan untuk sasaran konsumen (pasar) yang dituju. Mutu di sini menunjukkan tingkat kesesuaian (degree of conformity) dengan ketentuan baku.

2) Selogan Mutu

Mutu memiliki “selogan” yaitu:

Buat dengan benar pertama kali ……dan seterusnya buat dengan benar.

Coba membuat dengan benar pertama kali ……dan seterusnya buat dengan benar.

Sesuai “perkataan” dengan “perbuatan”

3. Konsep Mutu dan Mutu Menurut Islam

Berbagai definisi mutu, diantaranya sebagaimana yang dikemukakan Al Qur’an, hadits, [Chatab, 1996 dan QC Circle Headquarters, 1985]

3.1 Pengertian Dan Konsep Mutu

Bila berbicara mengenai konsep mutu, maka mutu dapat dinyatakan dalam empat pengertian, yaitu:

1) Mutu dapat pula ditinjau dari sisi mutu, proses dan pelanggan:

Mutu: meliputi barang dan jasa,

Proses: meliputi kegiatan produksi dan perdagangan

Pelanggan: meliputi pelanggan internal dan eksternal dan berkenaan dengan jaminan.

2) Mutu sering pula dinyatakan dengan “mencapai persyaratan” dan “disetujui”.

Mencapai: menyatakan motivasi dan “kesanggupan”, bukan hanya untuk memenuhi atau menepati saja.

Persyaratan: kehendak yang sebenarnya dan apa yang diharapkan.

Disetujui: mengakibatkan penelitian, perbincangan untuk menyelesaikan kehendak, perselisihan, perundingan dalam merumuskan persyaratan dan dikehendak.

3) Faktor-faktor untuk mencapai mutu secara menyeluruh.

Mutu menyeluruh meliputi sistem, manusia dan manajemen.

Sistem: kerangka kerja, konsistensi, spesifikasi, ketentuan baku (standar) dan spesifikasi.

Manusia: kesadaran, keterlibatan, komunikasi dan tanggungjawab.

Manajemen: tentukan kebijakan, tentukan rencana tindakan dan mengawasi kemajuan (proses).

4) Mutu didekati dengan P3T

P3T merupakan kependekan dari; Perencanaan (Plan), Pelaksanaan (Do), Pemeriksaan (Chech) dan Tindakan (Action) [QC Circle Headquarters 1985: 141 – 148], bila diringkas P3T atau PDCA.

Artinya; bila mutu produk yang menjadi tujuan akhir dari kegiatan proses produksi maka mulailah dari “perencanaan” kegiatan tentang mutu, “laksanakan” rancangan mutu tersebut, “periksa” hasil kegiatan tentang pelaksanaan mutu dan “tindakan” apa yang dilakukan bila terjadi penyimpangan dari yang direncanakan, mengarah kepada berbaikan mutu yang terus-menerus.



3. TEPAT WAKTU

Merupakan bagian yang utama agar proyek dapat diselesaikan dengan waktu yang tepat sesuai yang direncanakan.

Tahap dan kendali mutu :
  • Tahap persiapan
  • Tahap analisis
  • Tahap penjadwalan pekerjaan

2 (dua) kemungkinan penyebab terlambat menyelesaikan proyek dari jadwal yang ditentukan yaitu : 
  • Adanya halangan atau kejadian diluar perhitungan dan pertimbangan dalam pelaksanaan waktu proyek.
  • Program kerja dan pengendaliann pelaksanaan proyek oleh kontraktor tidak berjalan sebagaimana mestinya



Komentar